Nampaknya peristiwa yang dulu pernah terjadi kini akan terulang kembali. Aku tak bisa berbuat banyak– inilah jalan yang harus kutempuh. Bahkan ego inilah yang perlahan mengantarkan pada ketenangan. Dengan begitu tak perlu ada rasa ragu dengan apa yang diyakini, pastikan ini jalan terbaik.

Pendidikan, alasan yang kuelu-elukan harus bisa menjawab apa yang selama ini mereka tunggu. Disamping itu, sederet target juga harus kupegang teguh. Aku akan terus berjalan, berpedoman setelah berpendirian. Biar orang terdekat yang membantuku berjalan meski tertatih.

Komitmenku untuk tidak memulai lebih dulu– akan terus kupegang. Meski berakibat tidak akan ada permulaan, namun aku lebih memilih menjeput “indah” itu pada waktu yang tepat. Tak usah kupersiapkan sedini mungkin. Apalagi bermain dengan sesuatu yang belum pasti. Bukan pula tanpa usaha, aku hanya tak ingin kendaliku dikendalikan.

Maaf jika tanya tak kujawab, sedih tak kuperdulikan. Sungguh ini adalah sebuah pilihan. Semoga ini menjadi perjalanan menuju firdausNya. Bekal menjemput “indah” yang diimpikan dan kesunyian yang kelak menyatukan. Dan aku… akan membahagiaan apa dan siapa yang ingin dan harus kubahagiakan.

#bukan untuk dibaca… 😀 (yakin.. hanya saya yang faham)