Ujian selalu menyisakan kenangan. Begitu pula dengan ujian termin ini. Aku jadi teringat ungkapan seorang sahabat, “Imtihan (baca : ujian) itu adakalanya bisa, ada kalanya tidak bisa– lain dengan imtiyaz (baca : hasil ujian tertinggi) sudah bisa dipastikan bisa terus”. Memang Allah tak mengujia manusia diluar batas kemampuan, namun terkadang ada masa dimana kita merasa kesulitan menjalani ujian tersebut. Hal ini pula yang menjadi dinamika ujian tingkat tiga. Kadang aku merasa kesulitan kadang pulan merasa tak terlalu sulit.

Alhamdulillah, secara dhahir– soal ulumul Quran tak sesulit yang dibayangkan, namun demikian aku harus memaksimalkan kekuatan doa agar hasilnya semakin maksimal. Aku hanya butuh waktu 2 jam saja untuk membabat seluruh soal. Diktat yang sistematik membuatku mudah memahami isi materinya.

Dan aku selalu berharap, semakin hari semakin dimudahkan. Dapat nilai terbaik dan—> cepat selesai kuliah, cepat pula nikah… 🙂

#mohon doanya ya pembaca sekalian.